Warta Humas Polri
Paser, 15 Juli 2025 – Satuan Polisi Perairan dan Udara (Sat Polairud) Polres Paser menunjukkan peran aktifnya dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat pesisir dengan menggelar giat mediasi problem solving antar kelompok nelayan yang berselisih, Selasa pagi.
Giat yang berlangsung di Mako Sat Polairud Polres Paser ini dipimpin langsung oleh Kasat Polairud Iptu Andi Ferial Junaedy, S.H., S.IP., bersama jajaran personel Polairud, perwakilan Dinas Perikanan Kabupaten Paser, serta aparatur desa setempat.
Permasalahan berawal dari perselisihan antara nelayan Desa Muara Adang (Kec. Long Ikis) dan nelayan Desa Harapan Baru (Kec. Kuaro) terkait penggunaan alat tangkap ikan Rakang dan Renggek yang digunakan di lokasi dan waktu yang sama, yang memicu perdebatan karena hasil tangkapan yang serupa—yakni udang—namun sistem kerja alat berbeda.
Melalui pendekatan problem solving yang humanis dan dialogis, kedua belah pihak akhirnya sepakat menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dan berjanji tidak akan mengulangi konflik serupa.
Pemerintah desa juga sepakat untuk memberikan edukasi kepada kelompok nelayan masing-masing tentang pentingnya komunikasi dan toleransi dalam aktivitas di laut.
Tak hanya itu, Dinas Perikanan Kab. Paser akan menindaklanjuti laporan ini ke pimpinan daerah dan provinsi untuk kajian lebih lanjut guna mencari solusi regulatif yang mencegah terulangnya konflik serupa.
"Giat ini merupakan bagian dari tugas Binmas Perairan untuk menjaga kondusifitas wilayah pesisir. Kami mengutamakan pendekatan preventif dan solutif dalam menyikapi konflik horizontal masyarakat nelayan," ujar Iptu Andi Ferial.
Dengan selesainya giat ini, situasi Kamtibmas di wilayah perairan kembali aman dan kondusif. (DEGE)